1. Model pertama, Dual Sistem dalam bentuk praktik kerja lapangan adalah pola pembelajaran kejuruan di tempat kerja yang dikenal sebagai experience based training atau enterprise based training.
2. Model kedua, Competency Based Training (CBT) atau pelatihan berbasis kompetensi merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengembangan dan peningkatan keterampilan dan pengetahuan peserta didik sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Pada model ini, penilaian peserta didik dirancang untuk memastikan bahwa setiap peserta didik telah mencapai keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pada setiap unit kompetensi yang ditempuh.
3. Model ketiga, Production Based Education and Training (PBET) merupakan pendekatan pembelajaran berbasis produksi. Kompetensi yang telah dimliki oleh peserta didik perlu diperkuat dan dipastikan keterampilannya dengan memberikan pengetahuan pembuatan produk nyata yang dibutuhkan dunia kerja (industri dan masyarakat).
4. Model keempat, Teaching Factory adalah konsep pembelajaran berbasis industri (produk dan jasa) melalui sinergi sekolah dan industri untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dengan kebutuhan pasar.
“Teaching factory adalah model pembelajaran yang membawa suasana industri ke sekolah sehingga sekolah bisa menghasilkan produk berkualitas industri,” Teaching factory berorientasi pada produksi dan bisnis untuk menjawab tantangan perkembangan industri saat ini dan nanti. Pringsewu membuka kesempatan pada sekolah kejuruan yang ingin bergabung dapat program Sinergi Teaching Factory (TEFA) ini. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi cabang Pringsewu terdekat atau ke Departemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (PSDM) Pringsewu restaurant group.
Seri CSR Pringsewu :
Bedah Rumah Pekuncen
Tebus Ijasah
Best Sustainable Warrior
Bantuan Beras
Terapkan CSR
Siaga Bencana Gumelar
Penghijauan with PMI
Kebakaran di Ajibarang
Bencana Kekeringan