“Kopi yang enak akan selalu mempertemukan penikmatnya” demikian sepenggal kata yang muncul dalam film filosofi kopi yang sempat viral beberapa waktu yang lalu. Pringsewu Coffee corner hadir di Stasiun Kejaksan Cirebon, disini Pringsewu hadir dalam sajian yang berbeda dari yang sebelumnya yaitu resto keluarga dan menu-menu berat nusantara. Pringsewu Coffee Corner menyajikan sajian kopi yang pas dengan citarasa milenial, paduan arabica dan robusta di blend khusus hingga tercipta racikan kopi rangga djati sebagai racikan khas Pringsewu Coffee Corner.
Pringsewu Coffee Corner hadir saat ini di kota cirebon dan rencana di bulan desember akan merambah ke 5 kota besar di Pulau Jawa, dimualai dari Semarang dan Jogjakarta. Tak ketinggalan restareapun turut menyemarakkan, trend kopi ini. Tak ketinggalan Pringsewu restarea 101 B, Pringsewu rest area 207 A Cirebon Palikanci dan Pringsewu restarea 456 B Salatiga. Tunggu dan nikmatnya kelezatan kopi ranggadjati.
View this post on Instagram
Dalam FILOSOFI GULA DAN KOPI Ada tiga kasus :
1 . Jika kopi terlalu pahit siapa yang disalahkan ? Gula lah yang disalahkan karena terlalu sedikit hingga rasa kopi terlalu pahit.
2 . Jika kopi terlalu manis siapa yang disalahkan? Gula lagi yang disalahkan karena terlalu banyak hingga rasa kopi terlalu manis
3 . Jika takaran kopi dan gula pass Siapa yang dipuji ? Tentu semua orang bilang kopinya “MANTAP” Kemana gula yang mempunyai peranan yang membuat kopi menjadi “MANTAP”
Ikhlaslah seperti gula yang larut tak terlihat tapi sangat bermakna :
1 . GULA PASIR MEMBERI RASA MANIS PADA KOPI , ORANG MENYEBUTNYA KOPI MANIS …….. BUKAN KOPI GULA
2 . GULA PASIR MEMBERI RASA MANIS PADA TEH , ORANG MENYEBUTNYA TEH MANIS ……….. BUKAN TEH GULA
3 . ORANG MENYEBUT ROTI MANIS …… BUKAN ROTI GULA Tetapi GULA tetap IKHLAS dan LARUT memberi rasa “MANIS”Tetapi kalau berhubungan dengan penyakit , barulah gula.