Kue gandos memiliki beberapa nama panggilan lainnya. Kue pancong ketika di Jakarta, kue gandos ketika di Blitar, kue rangin ketika di Surabaya, kue bandros ketika di Bandung, tratak jaran ketika di Bojonegoro, dan baluman ketika di Bali. Namun, ada fakta menarik dibalik nama kue pancong, karena memiliki kepanjangan “pantat dicongkel”. Ini disebabkan cara mengangkat kue gandos yang telah matang dari cetakan, dengan mencongkelnya menggunakan besi agak panjang.
Rasa asli dari kue gandos adalah asin yang berasal dari garam dan kelapa parut, tapi nantinya saat memakan gandos bisa ditambahkan taburan gula untuk menciptakan rasa manis. Di era milenial sekarang, kue gandos tak hanya sekedar ditaburi gula saja, tapi sudah banyak macam variannya, mulai dari cokelat, keju, green tea, caramel, pizza, barbeque, sapi panggang dan lain lain.
Beberapa perbedaan yang cukup mencolok lho di antara ketiga kue tersebut :
1. Berdasarkan Komposisi bahan baku, Kue pancong ternyata terbuat dari campuran tepung beras, santan, garam, gula pasir, dan kelapa parut. Sedangkan kue rangi berbahan dasar tepung sagu atau tepung kanji atau tapioka, garam, dan kelapa parut. Untuk kue gandos terbuat dari campuran antara tepung beras, santan, garam, gula pasir, kelapa parut, dan telur ayam.
2. Dari citarasa Kue pancong cenderung memiliki rasa yang gurih dan asin. Berbeda dengan kue rangi yang rasanya manis. Sedangkan kue gandos rasanya cenderung gurih, asin, dan sedikit manis. 3. Dari tekstur kuenya
komposisi bahan pembuat adonan kedua kudapan khas Betawi tersebut juga mempengaruhi teksturnya. Kue pancong, misalnya, tekstur kulitnya lebih renyah dan garing karena adanya campuran santan. Berbeda halnya dengan kue rangi yang cenderung lebih kenyal dan lembut karena menggunakan tepung sagu atau tepung tapioka untuk membuat adonannya. Sedangkan kudapan asal Jawa Tengah yaitu kue gandos lebih mirip seperti kue pancong yang memiliki tekstur renyah dan garing akibat bahan santan yang digunakan.