Siang ini cukup terik matahari menyinari pantai Pangandaran, untung angin pantai cukup buat obati kegerahanku. Kupacu deru motorku ke arah barat pantai Pangandaran tepatnya ke kampung turis. Sengaja aku merapat kesini. karena sudah lama sudah tidak merasakan hangat, krispi dan legitnya ketan goreng kampung turis.
Kusisiri resto di sana satu demi satu, takut kebablasan. Akhirnya ketemu juga D’Ketan Cafe & Resto. Tidak lupa dari depan nampak atap dari daun yang dikeringkan, serta tiang kayu dipadu dengan bambu, makin menambah eksotis D’Ketan Cafe & Resto. Sengaja aku duduk di tengah hingga puas kupandang laut dan hamparan pasir. Embak- embak cantik dengan ramah menyambangiku, “Selamat siang kak, pesan apa.?” kopi..mana kopi, demikian tagline yang sering kudengar, sekarang ini malah jadi latah sering kuucapkan. Benar-benar sudah kena virus Alibata……
Tak beberapa lama akhirnya pesananku meluncur, sengaja kupilih Ketan goreng dengan taburan srundeng manis dan tentunya kopi.. ternyata banyak ragamnya, ku pilih Vietnam Drip sebagai teman ketan goreng yang kupesan. Gurihnya ketan kalau digigit kres…itu menambah nikmat rasanya. Banyak yang bilang ini seperti jadah atau tetel. Tapi bukan, ya ini ketan goreng D’Ketan Kampung Turis Pangandaran. Cocok jadi teman ngopi di siang yang terik ini. Capeknya aktifitas seminggu lalu lunas terbayar disiang ini, terlebih ditemani obrolan bareng teman, jadi obat dan bawa semangat”…Kopi mana..Kopi..